MAU JUJUR ATAU TIDAK…???
Jujur
berarti berkata yang benar yang bersesuaian antara lisan dan apa yang ada dalam
hati. Jujur juga secara bahasa dapat berarti perkataan yang sesuai dengan
realita dan hakikat sebenarnya
Perintah untuk Berlaku Jujur
Dalam beberapa ayat, Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk
berlaku jujur. Di antaranya pada firman Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119).
Dalam ayat lainnya, Allah Ta’ala berfirman,
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian
itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
Banyak orang mengajar
kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan
belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya,
jangan basa-basi dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu
menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal.
Jujur sebagai istri
maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi
tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung
tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan
memastikan kesejahtraan rakyatnya. Bila kejujuran seperti tersebut di atas
terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik
5
Keutamaan Hidup Jujur*
Pertama,
jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke
surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan
mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).
Berdasarkan
ini, jelas bahwa tidak mungkin kebaikan akan datang jika manusia yang berkumpul
di dalamnya adalah para pembohong dan pendusta. Bila di tengah mereka menyebar
kebohongan maka otomatis dosa akan semakin merajalela. Bila dosa merajalela
maka jamainanya adalah neraka.
Kedua,
jujur akan melahirkan ketenangan. Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya
kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi).
Orang yang selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran.
Sebaliknya, para pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa
kegelisahan akibat kebusukannya. Ia akan selalu dihantui dengan kebohongannya
dan takut hal itu akan terbongkar. Dan, bila seorang pembohong seperti ini
menjadi pemimpin maka ia tidak akan sempat mengurus rakyatnya, karena ia sibuk
menyembunyikan kebusukan dalam dirinya.
Ketiga,
jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai
dakwah Rasulullah SAW. Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya
adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).
Rasulullah
SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur. Bahkan, sebelum kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang
jujur. Orang-orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW,
sekalipun mereka tidak beriman. Bahkan, mereka memberi gelar al-Amin (orang
yang tepercaya) kepada Rasulullah. Selain itu, mereka juga selalu menitipkan
barang berharga kepada Rasul SAW.
Keempat,
jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi. Rasulullah SAW
bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia
wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas kasurnya.” (HR Muslim).
Dan
kelima, jujur akan mengantarkan pada
keberkahan. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan
pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan
diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut
keberkahan dagangannya. (HR Bukhari Muslim). Wallahu a’lam.
Inilah pentingnya berlaku jujur
dalam segala hal, terkhusus lagi dalam hal muamalah atau berbisnis. Dalam
berbisnis hal ini begitu urgent. Karena begitu banyak
orang yang loyal pada suatu penjual karena sikapnya yang jujur. Namun sikap
jujur ini seakan-akan mulai punah. Padahal sudah sering kita dengar perilaku
jujur dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, para
sahabat, dan ulama sholeh lainnya. Mereka semua begitu semangat dalam
memelihara akhlak yang mulia ini. Walaupun ujung-ujungnya, bisa jadi mereka
merugi karena begitu terus terang dan terlalu jujur.
*Dikutip dari (Dr Amir Faishol
Fath/walibarokah.org)
Anda tidak suka dibohongi??? maka sadarilah orang lain pun tdk ada yg suka diboongi... Mari kita lestarikan lusan yg jujur dimulai dari diri kita dulu. Berani???
ReplyDeleteCara Pengobatan Sipilis paling Tokcer
ReplyDeleteCara Pengobatan Sipilis Paling Terbaik
Penyembuhan sipilis paling manjur
Penyembuhan sipilis paling mujarab
Penyembuhan sipilis paling ampuh